Palu (Humas Kemenag Kota Palu) — Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Palu menggelar kembali Pekan Tilawatul Quran (PTQ) ke-53 dengan mengusung tema “Mewujudkan Masyarakat Toleran Berkarakter Qur’ani”. Adapun cabang lomba yang diselenggarakan dalam PTQ tersebut, yakni lomba Tilawah, Tahfidz, Tausiyah dan Tartil Quran. Kegiatan ini berlangsung di Halaman Kantor LPP RRI Palu, Kamis (23/3/2023).
Kepala LPP RRI Palu, Raden Muhammad Yusridarto menjelaskan tema ini diangkat atas usulan pihak-pihak yang bekerjasama dalam penyelenggaraan PTQ ke-53, yaitu Pemerintah Kota Palu dan Kementerian Agama Kota Palu, dengan tema tersebut, pihaknya ingin memperlihatkan kalau Indonesia akan kuat jika rakyatnya bisa terus mengedepankan toleransi dan berkarakter qur’ani.
Yusridarto dalam sambutannya, mengungkapkan, PTQ diselenggarakan RRI setiap tahun diseluruh provinsi di Indonesia, yang dilaksanakan pada bulan ramadhan.
Saya berharap dengan penyelenggaraan PTQ tahun ini, semoga umat Islam bisa mengimplementasikan dan menanamkan nilai-nilai qur’ani dalam kehidupannya,” ungkap Yusridarto.
Kesempatan yang sama Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L, Midu dalam sambutannya mengatakan bahwa penyelenggaraan Pekan Tilawatil Qur’an merupakan hal yang penting dalam upaya meningkatkan pemahaman di bidang keagamaan. Menurutnya, PTQ sangat penting sebagai syiar dan pembinaan keagamaan.
“Mengingat pentingnya PTQ sebagai syiar dan pembinaan keagamaan masyarakat, maka PTQ sekarang sudah dilaksanakanan oleh berbagai lembaga termasuk oleh LPP RRI Palu,” ujar Nasruddin L. Midu.
Selain itu, Ia katakan PTQ dapat menjadi bagian yang penting dalam penanaman nilai-nilai Alquran, sehingga umat Islam di Indonesia senantiasa berada di jalan yang lurus, hidup rukun, saling menghargai dan toleran.
Pelaksanaan PTQ oleh LPP RRI Palu tersebut, juga bertujuan untuk pembinaan mental spiritual bagi masyarakat dalam memahami dan menguji kemampuan pendalaman Kitab Suci Al Quran sebagai panduan beragama untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Kakankemenag. (kasman)
