Palu (Humas Kemenag  Kota Palu) – Dalam keanekaragaman bangsa Indonesia, moderasi beragama sepenuhnya dibutuhkan untuk diterapkan di setiap jenjang pendidikan. Guru Madrasah memiliki peran dan posisi strategis sebagai pelopor moderasi beragama. Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan perlu untuk yang lebih menekankan peran guru dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan yang terintegrasi dengan penguatan nilai moderasi beragama.

Demikian disampaikan Kepala MTs Negeri 4 Kota Palu, Dr. Taufik, M.Ag. dalam acara dialog interaktif mutiara pagi Islami, kerjasama Kantor Kemenag Kota Palu dengan LPP RRI Palu, didampingi presenter Joko Nurcahyo di Kantor LPP RRI Palu, Senin (6/3/2023).

Menurutnya, moderasi beragama dapat menjadi salah satu paradigma pembelajaran yang diajarkan kepada peserta didik supaya menjadi manusia yang moderat, santun dan berakhlak mulia, penuh kasih sayang, toleran saling menghormati dan menghargai perbedaan.

“Ia menyampaikan bahwa program moderasi beragama penting dilakukan di madrasah. Selain karena merupakan bagian dari program prioritas Kemenag, juga karena sejalan dengan program yang mengedepankan nilai-nilai toleransi dalam dunia pendidikan,” ujar Taufik.

Kepala MTs Negeri 4 Kota Palu, Taufik mengungkapkan beberapa indikator moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, penerimaan atas tradisi, berkeadaban, keteladanan, berimbang, lurus dan tegas, kesetaraan, menghormati dan menghargai perbedaan.

“Inilah peran guru dalam menanamkan dan memupuk nilai-nilai moderasi beragama kepada peserta didik sebagai salah satu pembiasaan di madrasah. Guru harus berperan aktif dalam memupuk moderasi beragama kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar di madrasah,” terangnya.

Selain itu, penguatan nilai-nilai moderasi beragama di madrasah diharapkan mampu memperbaiki karakter dan nilai-nilai akhlak pada peserta didik. “Hal ini agar bisa terbentuk generasi pelajar yang memahami nilai-nilai pancasila yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia serta moderat dalam beragama,” pungkas Taufik. (kasman)

Similar Posts