Palu (Humas Kemenag Kota Palu) — Allah swt menciptakan manusia berbeda-beda. Bukan saja dari segi kebangsaan, kesukuannya, tetapi juga agamanya. Bahkan, dalam satu agama saja, ada berbagai macam mazhab yang bisa menjadi pilihan menjalankan ibadah kepada Allah swt.

Hal ini disampaikan Kepala KUA Tawaeli Yasir Godal, Lc. dalam acara dialog religi interaktif, dengan presenter Wa Ode Rina Mustika, Kerjasama Kantor Kementerian Agama Kota Palu dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Palu. Bertempat di Kantor LPP RRI Palu, Kamis (24/11/2022).

Menurutnya, ada banyak faktor yang melatarbelakangi perbedaan mazhab tersebut, mulai dari pengambilan dalil, pemikiran, hingga konteks lingkungannya.  Namun, satu hal yang pasti, kita harus tetap saling menghormati pilihan mazhab masing-masing.

Yasir Godal mengungkapkan, para ulama pendiri mazhab itu tidak mengklaim pandangannya sebagai kebenaran absolut, mutlak, ataupun paling benar. Ulama tersebut membuka ruang kemungkinan ijtihadnya salah. Artinya tidak perlu merasa dan mengaku sebagai orang yang paling benar dan yang lain salah,” ungkapnya.

Selain itu kata Yasir Godal, perbedaan mazhab atau pandangan dalam menjalankan Islam tidak perlu dibesar-besarkan sehingga menghalangi untuk berbuat baik. Sebagai orang awam hanya perlu mengikuti ulama yang kita yakini kebenarannya. Tidak perlu memaksa orang lain untuk juga mengikuti apa yang kita anggap benar.

Dijelaskannya bahwa, adab, etika, atau akhlak yang harus didahulukan dari pada pengetahuan yang dimiliki, ilmu bukanlah tujuan, melainkan hanya sebagai wasilah untuk dipraktekkan dengan penuh kesantunan. “Sebab Nabi Muhammad saw tidak sekedar untuk meningkatkan pengetahuan umat saat itu, melainkan agar berakhlak mulia,” ujar Yasir Godal.

“Teladan kita adalah Nabi Muhammad saw. Beliau dipilih oleh Allah SWT karena akhlaknya yang sangat mulia dan sempurna,” tambahnya.

Kepala KUA Yasir, mengajak mari menyikapi perbedaan mazhab yang diyakini masing-masing individu Muslim dengan saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain. Ini dimaksudkan agar Islam tetap terjaga keindahannya dengan beragam warna mazhab yang semuanya benar atas ijtihad para ulama masing-masing.

“Semoga Allah swt dapat menjaga keindahan Islam dengan perbedaannya dan memberikan kekuatan kemampuan agar dapat menjaga akhlak yang baik. Perbedaan mazhab tidak menghalangi untuk tetap menghormati dan menghargai sesama Muslim,” pungkas Yasir. (kasman)

Similar Posts