Palu (Humas Kemenag Kota Palu) – Integrasi agama dan sains merupakan sesuatu hal yang cukup menarik untuk diperbincangkan dan dipahami. Berbagai kajian, baik sebagai tema seminar maupun penelitian sudah banyak dilakukan, namun problem integrasi agama dan sains tetap menjadi diskusi yang menyedot perhatian. Hal ini disampaikan Kasi Pendidikan Islam Kemenag Kota Palu, Irsan, pada acara dialog religi interaktif, di LPP-RRI Palu, Kamis (6/10/2022).

Kasi Pendis Kemenag Kota Palu, Irsan yang didampingi presenter Umi Kalsum, mengungkapkan, Sekolah atau Madrasah di bawah naungan kementerian agama diarahkan agar mengedepankan sistem pembelajaran yang terintegrasi sains, dan agama Islam.

Ia menyebut, Sekolah atau Madrasah harus sesuai dengan tuntutan normatif kehidupan berbangsa yang berpancasila, memerlukan bentuk-bentuk pemenuhan peran bersama, antara agama Islam dan sains dalam memajukan kehidupan dibidang pendidikan.

“Baik agama maupun sains, keduanya harus dapat diintegrasikan dalam kehidupan. Nilai-nilai moral agama dibutuhkan bersamaan dengan nilai-nilai sains dan teknologi dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan.” ujar Irsan.

Menurut Irsan mengintegrasikan antara agama Islam dan sains seakan-akan tidak bisa dihindarkan, bahkan telah menjadi keharusan untuk membangun peradaban manusia yang gemilang menjadi keniscayaan.

“Saat ini, agama Islam tidak hanya dipahami semata-mata terkait dengan masalah ke Tuhanan, kepercayaan, pandangan hidup, melainkan agama Islam juga terkait erat dengan persoalan sains, diharapkan agar semua mata pelajaran di Lembaga Pendidikan diintegrasikan dengan agama Islam sebagai penanaman nilai-nilai spiritual.” ungkap Irsan.

Selain itu, pengintegrasian antara sains dan Islam sebagai salah satu upaya menghilangkan dikotomi antara agama Islam dengan sains yang terjadi selama ini, sehingga antara pendidikan agama Islam dan sains menjadi saling menguatkan antara satu sama lain” ucapnya.

Lanjut Irsan mengatakan, pembelajaran di Sekolah atau Madrasah diharapkan agar menggunakan model pembelajaran terintegrasi dengan cara menghubungkan beberapa mata pelajaran umum dengan agama Islam. Model ini mencakup tiga integrasi, yaitu, integrasi implementasi, integrasi materi pembelajaran dan integrasi proses pembelajaran.

Sementara itu kata Irsan model integrasi menggunakan pendekatan antar bidang studi. Model tersebut diimplementasikan agar siswa mampu menganalisis suatu persoalan dalam proses pembelajaran, mampu menghubungkan antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya.

“Siswa diupayakan bisa memberi gagasan baru yang ada dalam pikirannya, lebih aktif dan inovatif sehingga mampu berfikir kritis dan rasional. Dengan munculnya ide-ide baru diharapkan siswa mampu menjelaskan konsep agama dengan sains dalam proses pembelajaran siswa.” tuturnya.

Ia menjelaskan, pengembangan pembelajaran di Lembaga Pendidikan Madrasah menjadi modal untuk memahami integrasi sains dan Islam. Jadi model pembelajaran di Madrasah diharapkan terintegrasi sains dan Islam.” Seluruh mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik berdasarkan persepektif Islam, yakni Alquran dan sunnah.” pungkas Irsan.

Similar Posts